Loading...
Monday, April 8, 2013

AS KIRIM BATALION KIMIA KE KOREA SELATAN

Batalion kimia AS melakukan demonstrasi peralatan saat upacara kedatangan mereka ke Korea Selatan di Camp Stanley di Uijeongbu, sebelah utara Seoul, Kamis, 4 April 2013. Batalion ini akan menangani tugas deteksi dan patroli senjata pemusnah massal serta penghapusan polusi.
Amerika Serikat telah mengirimkan batalion kimia ke Korea Selatan guna menghadapi kemungkinan serangan nuklir, biologi dan kimia dari Korea Utara yang sebelumnya telah mengancam akan menyerang AS dengan senjata nuklir.

Laporan-laporan mengatakan sekitar 250 tentara dari batalion kimia AS telah bertolak Korea Selatan. Pasukan ini ditempatkan di Kamp Stanley di Uijeongbu, utara Seoul.

Sementara itu, komite Korea Utara untuk Reunifikasi Damai Korea (CPRK) mengatakan bahwa pengiriman pasukan kimia ini adalah "ilham" bagi Amerika Serikat untuk memaksakan bencana nuklir di negara Korea.

"Selama Perang Korea, AS tanpa pandang bulu telah menggunakan senjata kuman (biologi) dan kimia terhadap rakyat Korea, membuat dunia takjub," kata CPRK pada hari Rabu. "AS sekarang berusaha untuk mengulangi kejahatan kemanusiaan tersebut."


Perang kata-kata meningkat antara Washington dan Pyongyang setelah partisipasi pesawat pembom nuklir AS B-52 dan pembom siluman B-2 dalam latihan gabungan militer AS dengan Korea Selatan.

Militer Korea Utara mengatakan sebelumnya pada hari Kamis bahwa mereka telah menerima persetujuan akhir untuk melancarkan serangan nuklir terhadap Amerika Serikat dalam menanggapi ancaman Washington.

Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ancaman oleh AS akan "dihancurkan oleh ... sesuatu yang mutakhir yang kecil, ringan dan berbagai teknik serangan nuklir."

Pentagon mengatakan akan mengerahkan sistem anti-rudal canggih ke pulau Pasifik Guam. Penyebaran sistem rudal adalah "langkah pencegahan untuk memperkuat postur pertahanan regional kita terhadap ancaman rudal balistik dari Korea Utara," kata Pentagon.

Sistem anti rudal termasuk peluncur pada truk, pelengkap dari rudal pencegat, radar pelacak AN/TPY-2 dan sistem kontrol tembak yang terintegrasi. (PT)


Kredit foto : REUTERS / Lee Jae-Won/pj



5 comments:

 
Toggle Footer
TOP