Tanishq Abraham, anak jenius ini merupakan keturunan India Timur dan buah hati dari pasangan Bijou Abraham & Dr Taji Abraham. Bergabung dengan Mensa (organisasi non-profit untuk orang-orang yang ber IQ tinggi.) pada umur 4 tahun. Tanishq Abraham menunjukkan hal ini ketika pada 4 bulan ia membalik halaman buku cerita anak-anak, menjawab pertanyaan mengenai cerita dan peristiwa dalam buku-buku. Pada 5 tahun, ia menyelesaikan kursus Matematika EPGY Stanford University dalam 5 kelas (KG untuk kelas 4) dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Saat berumur 6 tahun, Tanishq Abraham menyelesaikan SMA nya di sekolah online dan di perguruan tinggi mulai dalam mata pelajaran seperti kimia, paleontologi, biologi, dan geologi. Bakat luar biasanya terlihat pada 7 tahun, ketika ia bergabung dengan American River College dan menyelesaikan program di Geologi & Astronomi. Dalam kedua kursus, ia mencetak nilai A dan siswa terbaik di antara teman-teman sekelasnya dewasanya.
Tanishq Abraham menjadi mahasiswa termuda yang mendaftar untuk kursus di kampus selama musim panas 2011, pada 8 tahun, ia menyelesaikan kursus intensif dan Bioteknologi mencetak grade A. Pada akhir musim gugur 2.012 semester, Tanishq berusia 9 tahun menyelesaikan sekitar sepertiga unit kuliah yang dibutuhkan untuk lulus dengan gelar sarjana, dengan mempertahankan IPK sempurna 4.
Namun bukan hanya Tanishq Abraham yang jenius, karena sang adik pun juga jenius. Pada tahun 2010, ketika adiknya, Tiara Thankam Abraham, menjadi anggota Mensa pada 4 tahun, mereka menjadi saudara termuda yang bergabung dengan IQ tinggi di Mensa. Tanishq (2003) & Tiara (2005) adalah orang Asia Selatan termuda (oleh etnis) yang bergabung dengan Mensa dan di antara orang Amerika termuda di Mensa. Untuk menjadi anggota Mensa, kita harus mencetak 98 persentil dalam tes IQ standar. Tanishq mencetak 99,9 persentil dan Tiara mencetak 99 persentil dalam tes IQ standar.
0 comments:
Post a Comment